Cara melakukan teknik z-track pada injeksi I.M
Teknik z-track adalah Teknik yang digunakan untuk mencegah obat merembes di jaringan lemak saat perawat menarik jarum suntik setelah injeksi.
Beberapa obat yang diberikan secara I.M dapat terasa nyeri jika masuk ke jaringan lemak.
Teknik z-track dapat dilakukan pada otot-otot besar seperti ventrogluteal atau vastus lateralis.
Langkah-langkah melakukan Teknik z-track pada injeksi I.M adalah:
Tangan non-dominan meregangkan kulit, tangan dominan melakukan injeksi pada sudut 90° (Stein & Hollen, 2021).
Tangan non-dominan melepaskan regangan kulit, tangan dominan menarik jarum keluar dari otot (Stein & Hollen, 2021).
Standar Operasional Prosedur Pekerjaan Menggerinda (Grinding)
Safety Online Learning
Prosedur ini disusun dan ditetapkan sebagai pedoman untuk memastikan bahwa pekerjaan penggerindaan (grinding) dan semua unit peralatan grinding yang sedang dioperasikan benar-benar dalam kondisi aman dan tidak membahayakan bagi pekerja.
Sebelum melakukan pekerjaan penggerindaan analisa bahaya harus dilakukan, semua potensi bahaya di sekitar tempat pekerjaan penggerindaan harus diidentifikasi. Lakukan Job Safety Analysis kemungkinan-kemungkinan bahaya sebagai berikut:
Persiapan Alat Pelindung Diri (APD)
Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan yang membutuhkan Tindakan pemberian obat intramuskuler menurut buku SPO Keperawatan (PPNI, 2021), antara lain:
Alat-alat yang dibutuhkan untuk pemberian obat intramuskuler antara lain:
Promo Program Pelatihan
Kami menjawab kebutuhan training tentang SOP Pekerjaan Menggerinda bagi perusahaan Anda, dengan memberikan metode pelatihan yang sesuai dengan silabus SKKNI dan memastikan Team Anda kompeten.
Komisi III DPR RI mencatat adanya dugaan pelanggaran standar operasional prosedur dalam penanganan demo di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah beberapa waktu lalu.
Wakil Ketua Komisi III Pangerang Khairul Saleh mengatakan, catatan tersebut didapat setelah dirinya melakukan kunjungan spesifik ke Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Dalam kesempatan tersebut Komisi III DPR juga berdialog dengan masyarakat terkait peristiwa penembakan yang diduga oleh polisi.
Atas peristiwa tersebut, seorang warga bernama Erfaldi (31) tewas. Meski belum mengambil kesimpulan setelah melakukan dialog dengan warga, Khairul Saleh mencatat, adanya dugaan pelanggaran standar operasional prosedur yang dilakukan oknum anggota Polri saat membubarkan unjuk rasa.
"Komisi III masih menunggu hasil forensik dan uji balistik," kata Pangeran dalam keterangannya, Jumat (18/2).
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengaku, Komisi III bakal memanggil Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Pemanggilan ini untuk meminta keterangan atas peristiwa penembakan yang terjadi.
"Komisi III akan menindaklanjuti kasus ini dengan melakukan rapat kerja dengan Kapolri. Hal ini dilakuka untuk memastikan penuntasan kasus ini berjalan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku," jelasnya.
Ia melanjutkan, Komisi III DPR juga telah melakukan rapat dengan Kapolda Sulawesi Tengah beserta jajaran dalam kunjungan tersebut. Menurut dia, dalam waktu dekat, Polda Sulteng akan mengumumkan hasil uji forensik dan balistik terkait peristiwa penembakan.
"Polda Sulteng akan menindak tegas oknum anggota Polri yang terbukti melanggar SOP, sehingga mengakibatkan korban meninggal," ujar Pangeran.
Sebelumnya diberitakan, Bid Propam Polda Sulteng memeriksa 14 polisi yang diduga terlibat dalam penembakan seorang demonstran. 13 pucuk senjata dari 14 polisi itu disita.
Injeksi I.M dalam SOP PPNI (2021) diistilahkan dengan “Pemberian Obat Intramuskuler”.
Pemberian obat intramuskuler adalah tindakan yang dilakukan oleh Perawat untuk menyiapkan dan memberikan agen farmakologis yang diprogramkan melalui jalur intramuskuler (I.M).
Obat yang diberikan melalui jalur I.M disuntikkan ke otot (dengan sudut 90°) di bawah lapisan dermal dan jaringan subkutan (lihat gambar 1 dibawah).
Intramuskular (otot) memiliki lebih banyak pembuluh darah daripada rute intracutan (I.C, bawah kulit) atau subkutan (S.C, lemak), sehingga tingkat penyerapan obat biasanya lebih cepat.
Ada 3 tempat yang paling umum digunakan untuk injeksi IM (Stein & Hollen, 2021), yaitu:
Namun menurut Mann (2016), injeksi IM di ventrogluteal tidak direkomendasikan karena risiko tinggi merusak saraf skiatik.
CDC merekomendasikan injeksi di otot vastus lateralis untuk bayi, neonatus, dan balita, dan otot deltoid untuk anak-anak dan orang dewasa yang berusia 3 hingga 18 tahun (CDC, 2019).
SOP Pemberian Obat Intramuskuler
SOP pemberian obat intramuskuler sesuai SPO PPNI:
Yang Harus Diperhatikan
Volume Maksimum Injeksi I.M
Pada orang dewasa, volume maksimum yang diperbolehkan untuk injeksi IM tergantung pada ukuran otot.
Otot deltoid lebih kecil dan hanya akan memungkinkan hingga 2 cc obat untuk rata-rata orang dewasa, sedangkan pada otot yang lebih besar seperti ventrogluteal dan vastus lateralis, dapat diberikan lebih banyak.
Cara Injeksi I.M di Otot Ventrogluteal
Berikut adalah cara injeksi I.M di otot ventrogluteal:
Tempat injeksi ventrogluteal adalah ditengah “V” (Stein & Hollen, 2021).
Penyelesaian Pekerjaan:
Bila saat melakukan pekerjaan penggerindaan, mendengar informasi terjadi kondisi darurat perlu diperhatikan beberapa langkah berikut:
Lakukan pengecekan rutin unit/peralatan grinding sesuai dengan form checklist standar.